Search
Close this search box.

Heritage Goes To School SMPN 36 Bandung

Bandung Heritage pada tanggal 13 Agustus 2024, kembali menghadirkan program Heritage Goes to School (HGS). Kali ini, HGS diselenggarakan di SMPN 36 Bandung yang berlokasi di Jalan Caringin, Babakan Ciparay. SMPN 36 Bandung menjadi sekolah kedua diadakannya HGS dan kembali berkolaborasi dengan Pinhole Bandung. Acara dimulai dengan pemaparan oleh Ibu Mila Savitri yang merupakan Dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB), membahas tentang warisan budaya benda dan tak benda. Kegiatan ditutup dengan lokakarya kamera lubang jarum oleh komunitas Pinhole Bandung.

Heritage adalah warisan yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya dan perlu dilestarikan untuk masa depan. Materi yang diberikan kepada peserta didik dimulai dengan konsep dasar mengenai heritage dan urgensi heritage. Heritage didalamnya mengandung unsur identitas dan warisan budaya, pendidikan, pariwisata, hingga menjadi kebanggaan lokal yang perlu dilestarikan. Keberadaan benda atau tak benda heritage terkait erat dengan lokasinya karena merupakan peninggalan terdahulu di tempat tersebut. Heritage bisa lahir dari kehidupan terdahulu, timbul dengan kemungkinan cara hidup dan nilai-nilai yang dianut pada masa itu kemudian diteruskan oleh keturunannya.

Setelah memahami hal dasar mengenai heritage sampai memahami perbedaan tangible dan intangible heritage sebagai warisan benda dan tak benda, peseta didik dituntun untuk mengetahui tantangan serta perannya dalam pelestarian warisan budaya. ”Heritage adalah harta kita” sebagai warisan yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. Generasi masa kini memegang peran penting dalam pelestarian warisan budaya supaya bisa berlanjut dan lestari. Prosesnya dapat dilakukan mulai dari hal yang kecil sebelum akhirnya menuju aksi besar lainnya. Antusiasme peserta didik sangat tinggi selama kegiatan berlangsung bahkan mereka sampai mengingat undang-undang yang berkaitan dengan cagar budaya pada saat sesi tanya jawab. Undang-undang No 11 Tahun 2010 tentang benda cagar budaya dan juga menjelaskan syarat-syarat benda/bangunan menjadi cagar budaya. Hal ini membuktikan pemahaman peserta didik selama kegiatan berlangsung.

Antusiasme tidak berhenti setelah pemberian materi, kegiatan lokakarya dengan komunitas Pinhole Bandung sangat menarik bagi mereka, karena kegiatan memotret menggunakan kamera lubang jarum bukanlah hal yang biasa bagi generasi saat ini. Kamera lubang jarum mengambil gambar dengan teknik membalikkan proyeksi pada ruang gelap. Sebelum mulai memotret, kamera perlu dibuat dengan cara kertas film dimasukan ke dalam tabung sudah dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi ”kamera” yang tidak boleh terkena cahaya untuk hasil foto yang maksimal. Foto yang sudah diambil kemudian dicuci di dalam kamar gelap. Peserta didik sangat senang dalam kegiatan ini bahkan ada yang mencoba lebih dari satu kali untuk mendapatkan gambar yang lebih baik sesuai yang diinginkan.

Program HGS masih akan berlanjut di bulan Agustus ini dan akan berkolaborasi dengan Bandung Sketchwalk. Mari nantikan kegiatan HGS selanjutnya yang pasti akan lebih menarik, serta kolaborasi kami dengan Bandung Sketchwalk.

Penulis : Nasywa Tamma Nurhidayah

===============

Kegiatan ini terselenggara atas dukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pelaksanaan Program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan – Dana Indonesiana Tahun 2023, Kategori Dukungan Institusional.